BAB:5 LAPISAN BUMI
Nama:M.Haikal Izul.F
Kelas:7C
No Absen: 20
Kelas:7C
No Absen: 20
Lapisan Bumi –Lapisan Bumi adalah bagian dalam terbagi dalam beberapa lapisan, seperti halnya sebuah bawang. Bumi sendiri pada umum terdiri atas beberapa lapisan yakni bagian paling atas disebut dengan litosfer atau crust, lapisan di bawahnya disebut dengan astenosfer atau mantel dan yang paling bawah adalah inti bumi.
Lapisan dalam bumi dapat kita ketahui dengan cara mempelajari sifat-sifat fisika bumi yakni dengan metode geofisika., terutama dapat dilihat dari kecepatan rambatan getaran atau gelombang seismik, sifat kemagnetannya dan gaya berat serta data panas bumi.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam bagian bumi tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai ke inti bumi. Dengan metode geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis bumi keseluruhan yaitu sekitar 5,52.
Kerak bumi sendiri yang adalah sebuah lapisan terluar dan disusun oleh batu-batuan memiliki berat jenis antara 2,5 sampai 3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa material yang menyusun bagian dalam bumi adalah material yang lebih berat dengan berat jenis yang lebih besar daripada batuan yang menyusun kerak bumi.
Pengertian Bumi
Bumi merupakan salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih).
Dalam sistem tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda dari angkasa lain dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti.
Pada sebuah penelitian galaksi Bima Sakti ternyata bahwa, bukan satu-satunya galaksi namun terdapat ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang telah mengisi jagat raya ini.
Adapun proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi yang mungkin dari anda sudah pernah mempelajari Ilmu tersebut.
Dalam ilmu geologi yang akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan kulit bumi yang diselidiki, sedangkan dalam ilmu geofisika dapat dipelajari sifat batu-batuannya.
Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa unsur bumi telah berusia kurang lebih 4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada akhirnya mengalami pembekuan.
Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut dengan berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.
Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar yang berupa elips. Satu putaran / berevolusi matahari memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu tahun.
Struktur Bumi Menurut Para Ahli
struktur bumi Ada juga para ahli telah mengidentifikasi struktur bumi berdasarkan klasifikasi struktur dan unsur kimianya.
Latar belakang klasifikasi yaitu berdasarkan ketika planet bumi telah terbentuk dari massa gas, maka akan lambat laun mengalami sebuah proses yang dimana proses ini disebut dengan proses pendinginan.
Sehingga bagian terluar planet bumi akan berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalam bumi masih tetap dimana itu adalah massa zat yang panas dalam keadaan lunak.
Pada saat proses pendinginan berlangsung menghabiskan waktu hingga jutaan tahun, maka zat-zat pembentuk bumi yang terdiri dari berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya telah sempat memisahkan diri berdasarkan dengan perbedaan sifat-sifat tersebut.
Dari hasil-hasil penelitian terhadap bagian fisik bumi telah menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk sistem tata surya pada bagian planet bumi dimulai dari bagian kerak bumi sampai inti bumi dengan komposisi kandungan mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.
Secara struktur, Berikut merupakan penjelasan mengenai struktur bumi :
Kerak bumi (crush)
Kerak bumi atau Crush adalah kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal dari lapisan kerak bumi dapat mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan dan masam.
Lapisan kerak bumi menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius sehingga aman sekali untuk mahluk hidup tinggal.
Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan dengan laisan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh sebuah Mohorovivic Discontinuity.
Susunan kerak bumi yakni terdiri dari feldsfar dan mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan, pada umumnya dilapisi oleh tanah.
Tanah, yang terdiri atas kandungan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga dapat mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.
Tanah dapat mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan ini juga disebut dengan lapisan astenosfer. Selimut atau selubung adalah lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.
Tebal selimut bumi ini dapat mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang mempunyai baik itu bahan cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi.
Suhu di bagian bawah selimut bumi ini dapat mencapai 3.000 derajat celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi tersebut. adapun komposisinya yang kaya dengan magnesium.
Mantel bumi terdiri atas dua yaitu mantel atas yang mempunyai sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah mempunyai sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900 km.
Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari beberapa material cair, dengan penyusun utama logam besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km.
Lapisan inti bumi ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya kurang lebih 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya dapat mencapai 2.200 derajat Celcius.
Adapun inti bagian dalam adalah pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya dapat mencapai 4.500 derajat Celcius.
Pada penelitian geofisikia,inti bumi mempunyai material dengan berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi dan nikel.
Sehingga para ahli percaya bahwa inti bumi tersusun dari beberapa senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) mempunyai sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yaitu
- bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan juga batu-batuan
- bagian cair atau hidrosfer yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai
- bagian udara atau atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi
- bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme atau biosfer.
Keempat komponen tersebut akan saling berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,proses transfer panas dan juga perpindahan materi padat.
Dari keempat jenis – jenis susunan kimia tersebut, yang hanya dapat saya jelaskan dua jenis yaitu :
Atmosfer – Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km.
Gerakan udara dalam lapisan atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.
Fungsi Lapisan Atmosfer
Fungsi atmosfer yaitu pada perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.Pada lapisan atmosfer terdapat banyaj sekali kandungan berbagai jenis gas.
Berdasarkan volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut yaitu gas nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak 0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%.
Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung dalam lapisaj atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon (Xe),ozon (O3), metan dan uap air.
Hidrosfer – Hidrosfer adalah wilayah perairan yang mengelilingi bumi. hidrosfer terdiri dari samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer.
Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ini ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai hujan dan kemudian mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke lapisan atmosfer.
Air yang ada dialam ini dibagi menjadi tiga bagian. Berikut merupakan pembagian air tersebut :
- Air di permukaan bumi, terdiri dari laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glester
- Air di udara, terdiri dari uap air, kabut,dan berbagai macam awan
- Air di dalam tanah, terdiri dari air tanah,air kapiler,geiser dan artois
Jumlah air di bumi tidak akan bertambah dan tidak juga berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan.
Perubahan wujud dari air (padat,cair,dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut dengan siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi merupakan proses perputaran air, seperti proses terjadinya hujan dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air akan mengalami perubahan bentuk.
Lapisan Pada Bumi
Sejauh yang anda ketahui, bumilah satu-satunya tempat tinggal di jagatraya ini yang dihuni oleh makhluk hidup, di mana manusia berada.
Bumi pada dasarnya merupakan sebuah bola batuan raksasa yang melakukan pergerakan di angkasa dengan kecepatan hampir mencapai 3000 m per detik. Adapun Berat bumi yaitu sekitar 6000 juta ton.
Hampir dua pertiga bagian dari permukaan bumi yang berbatu-batu tertutupi oleh air. Pada bagian batuan yang tidak tertutup air inilah akan membentuk sebuah bagian bumi yang lain lalu kemudian disebut sebagai daratan.
Bumi diselimuti oleh lapisan gas yang dinamakan lapisan atmosfer dengan ketinggian lapisan sejumlah 700 km dari permukaan bumi. Dari luar batas lapisan atmosfer inilah, di situlah lapisan yang disebut lapisan luar angkasa.
Bumi terdiri atas beberapa lapisan yaitu:
1.Atmosfer
Atmosfer – adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Tebal dari lapisan ini sekitar ± 2.000 km. Lapisan udara ini banyak mengandung nitrogen, oksigen,dan gas.
Lapisan atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu panas terkena sinar matahari dan juga tidak terlalu dingin.
Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap sinar ultra ungu dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya kehidupan mahluk dibumi .
Di lapisan bawah atmosfer terdapat awan yang banyak mengandung butir-butir air yang berasal dari uap air lautan dan uap air daratan turun ke bumi sebagai hujan.
2. Hidrosfer
Hidrosfer lautan perairan – Lautan adalah cekungan besar yang berisi air dengan kedalaman rata-rata 3.500 m. Luas lautan dapat mencapai dua per tiga permukaan bumi.
3.Litosfer
Litosfer – adalah lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km, berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3.
Suhu di bagian kerak bumi ini dapat mencapai sekitar 1.050º C. Lapisan Litosfer biasa juga disebut sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust .
Litosfer berasal dari dua kata yakni katalithos yang berarti batu dan katasfhere/sphaira dengan arti bulatan atau lapisan.
Dengan demikian Litosfer dapat diartikan sebagai suatu lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam kata lain, litosfer adalah bagian lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
Berikut ini merupakan beberapa jenis kulit bumi atau lapisan litosfer yang mungkin dari sebagian kalian semua sudah mengetahui :
Lapisan sial (si – silica – al – aluminium) – Yakni lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium,senyawa dari lapisan ini dalam bentuk SiO2 dan Al2o3.
Dalam lapisan litosfer ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis batuan metamorf dan batuan lain di daratan benua.
Lapisan sial disebut juga dengan lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata kurang lebih 35 km.
4.Kerak Benua
Kerak benua – Adalah benda padat yang terdiri dari betuan beku granit ada bagian tasnya dan batuan beku basalt ada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua yang ada di bumi ini.
Kerak benua ini terdiri kandungan mineral berupa Si,Al. Adapun tebal dari lapisan ini sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan rata-rata 35 km sedangkan berat jenisnya yakni sekitar 2,85 mg/cc.
Biasanya kerak benua disebut juga dengan lapisan granitis karena terdiri dari susunan batuan yang berkomposisi batuan granit.
5.Kerak Samudera
Kerak samudera – Adalah benda padat yang terdiri dari endapan di laut ada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit.
Kerak samudara ini yang menempati samudra. Kerak samudra terdiri atas mineral yaitu Si,Fe,Mg. Ketebalan kerak samudra sekitar 5-15 km (Condie,1982).
Berat jenis dari kerak samudera ini rata-rata sebanyak 3 mg/cc. Nama lain dari kerak samudra adalah lapisan basaltis karena penyusunnya berupa batuan yang berkomposisi basalt.
Perbedaan dari kedua kerak bumi ini bukan hanya dari ketebalan dan berat jenisnya namun juga terdapat perbedaan umur.
Batuan kerak benua telah diketahui umurnya sekitar 200 juta tahun yang lalu. Umur inilah yang muda dibanding dengan kerak benua karena kerak benua telah ditemukan kurang lebih pada 3800 juta tahun yang lalu.
6.Lapisan Sima
Lapisan sima, merupakan lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan megnesium dalam bentuk senyawa siO2 dan Mgo.
Lapisan ini memiliki berat jenis lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium,yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt.
Lapisan sima adalah bahan yang bersifat elastis dan memiliki ketebalan rata-rata 65 km.
Kulit bumi mempunyai lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km. Adapun batuan kulit bumi adalah sebagai berikut:
- Batuan beku – Batuan jenis ini merupakan batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin akan menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya ada tiga macam batuan beku ini.
- Batuan tubir / batu beku bagian dalam. Jenis batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena pendinginan yang lambat sekali maka kristalnya akan besar-besar, misalnya granit.
- Batuan leleran / batu beku luar, Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga akan membuat temperatur turun cepat sekali.
Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk menjadi kristal-kristal kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal.
Itu sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya batuan liparit. Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya terdapat pada batu apung.
- Batuan korok / batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan, maka pendinginannya lebih cepat.
Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal sama sekali. Misalnya terdapat pada bahan amorf dan granit fosfir.
Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas akan mudah diangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat lain.Batuan yang mengendap ini biasa disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama-kelamaan akan menjadi keras karena proses pembatuan.
Jika dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
- Batuan sedimen aeris atau batuan aeolis .Pengangkut batuan ini merupakan angin. Contohnya yaitu tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
- Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini yaitu es. Contohnya adalah moraine.
- Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari beberapa batuan sedimen yaitu:
- Breksi, yaitu batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang sudah direkat satu sama lain.
- Konglomerat, yaitu batuan sedimen yang terdiri atas batu-batuyang bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain
- Batu pasir, yaitu batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.
Pengendapan pada batuan sedimen itu senidiri adalah sebagai berikut :
- Batuan sedimen lakustre, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contohnya adalah turf danau dan tanah liat danau.
- Batuan sedimen kontinental, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contohnya adalah tanah los dan tanah gurun pasir.
- Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di lautan. Contohnya yaitu lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.
- Batuan metamorf – Batuan ini adalah batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asal dari batuan ini didapat dari batuan beku atau batuan sedimen.Perubahan pada batuan ini dapat terjadi karena bermacam-macam sebab sebagai berikut:
- Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut dengan metamorfosa kontak. Contohnya adalah marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
- Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang tebal sekali di atas batuan metamorf ini. Contohnya yaitu : batu pasir dari pasir.
- Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi kalau ada pelipatan dan juga geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa seperti ini disebut dengan metamorfosa dinamo. Contohnya adalah batu asbak, schist, dan shale
7.Mesosfer
Mesosfer atau mantel bumi – Di bawah kerak bumi terdapat lapisan yaitu lapisan mantel bumi. Mantel ini adalah lapisan batuan setebal sekitar 2.900 km.
Suhu di bagian bawah dari lapisan mantel ini dapat mencapai 3.700º C, tetapi batuan tetap padat karena berada di bawah tekanan tinggi.
8.Barisfer
Barisfer – adalah lapisan inti bumi berupa bahan padat yang tersusun dari lapisan ini (niccolum =nikel dan ferrum= besi). Jari-jarinya kurang lebih 3.470 km dan batas luarnya ada kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi.
Inti bumi terdiri atas dua lapisan, yakni inti dalam dan inti luar. Inti luar ini sendiri tebalnya ± 2.000 km terdiri atas besi cair, suhunya dapat mencapai 2.200ºC.
Inti dalam terdapat di pusat bumi, adalah sebuah bolaberdiameter 2.740 km. Bola ini terdiri atas besi dan nikel padat yang terdapat di pusat bumi ini. Suhu di pusatnya kurang lebih 4.500ºC.
9.Lapisan Pengantara
Lapisan pengantara – adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. Berat jenis dari lapisan ini rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara, disebut juga dengan lapisan asthenosfer (mantle), adalah bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.
Karakteristik 3 Lapisan Bumi
Bagi manusia maupun makhluk hidup lain, keberadaan bumi adalah hal yang teramat penting. Bumi yang telah terbentuk pada jutaan tahun lalu ini mempunyai karakteristiknya tersendiri. Setelah Bumi terbentuk adanya massa gas, bumi lambat laun mengalami sebuah proses pendinginan. Akibat adanya pendinginan inilah, maka bagian terluar bumi menjadi keras.
Sementara pada bagian dalam bumi masih tetap, yaitu masih berupa massa zat yang panas dan juga dalam keadaan lunak. Proses pendinginan yang terjadi pada lapisan permukaan bumi tersebut terjadi selama jutaan tahun lamanya.
Ada pula zat pembentuk bumi yang terdiri atas berbagai jenis atau berbagai sifat kimia dan fisikanya. Zat -zat pembentuk bumi ini yang telah terjadi selama proses pendinginan dan sempat memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifatnya tersebut.
Dari berbagai hasil penelitian terhadap fisik bumi tersebut, dapat disimpulkan bahwa batuan – batuan pembentuk bumi mulai dari kerak bumi hingga ke inti bumi sebetulnya memiliki komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda.
Hal tersebut menunjukkan bahwa struktur bumi berupa lapisan -lapisan. Manusia dan juga makhluk hidup lain, menempati bagian atau lapisan terluat dari bumi yang tipis tetapi keras. Bagian inilah yang disebut dengan kerak bumi.
Secara sederhananya, struktur lapisan bumi dapat digambarkan menyerupai struktur lapisan pada telur. Kita telah mengetahui bahwa telur terdiri dari tiga lapisan bukan? Yang pertama yaitu lapisan terluar adalah cangkang atau kulit telur, kemudian putih telur dan yang paling dalam adalah kuning telur.
Bumi kita pun juga dapat digambarkan demikian, yaitu terdiri dari tiga lapisan, yakni lapisan kerak bumi, mantel atau selubung dan juga inti bumi. Setiap lapisan bumi memiliki karakteristik tersendiri. Ketiga lapisan tersebut juga sering dikenal dengan struktur utama bumi.
1# Lapisan Kerak Bumi (Litosfer)
Lapisan kerak bumi juga disebut dengan litosfer. Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batu dan sphere yang artinya bulatan atau lapisan. Berarti dapat disimpulkan bahwa lapisan litosfer adalah lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Lapisan ini terkadang juga disebut dengan crust.
Kerak bumi adalah lapisan bumi yang berada paling luar maupun paling atas dan keras sifatnya yang menyelubungi mantel atau selubung bumi. Kerak bumi ini jauh lebih tipis apabila dibandingkan dengan lapisan bumi lainnya. Kerak bumi ini terletak mengambang di atas mantel bumi yang lebih lunak sifatnya.
Ketebalan dari lapisan kerak bumi ini kurang lebih hanya 66 km dan tersusun atas batuan penyusun kulit bumi. Karena merupakan bagian paling keras dari bumi, atau seperti kerak inilah, maka bagian ini disebut sebagai kerak bumi. Kerak bumi ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudra. Benua berarti wilayah daratan dan samudra berarti wilayah perairan luas.
2# Lapisan Mantel atau Selubung (Astenosfer)
Astenosfer adalah lapisan yang terletak tepat di bawah litosfer atau kerak bumi. Ketebalan dari mantel atau selubung bumi ini sekitar 2.900 km dan juga mencakup sekitar 80 % dari total isi bumi.
Mantel terdiri dari material cair yang kental dan juga berpijar dengan suhu mencapai 3.000° C. Astenosfer ini merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, dan juga gas dengan suhu yang tinggi.
Pada umumnya, mantel bumi dapat dibagi menjadi dua, yaitu mantel luar dan matel dalam. Mantel Luar lebih tipis daripada mantel dalam dan juga berada antara 10 hingga 300 km di bawah permukaan bumi. Temperatur mantel luar masih berada di kisaran 1.400 hingga 3.000 derajat Celcius dengan berat jenis 3,4 hingga 4,3 gr/cm3.
Sedangkan pada Mantel Dalam berada pada 300 hingga 2.890 km di bawah permukaan bumi. Temperatur mantel dalam mencapai sekitar 3.000 derajat Celcius. Batuan pada mantel dalam lebih kental karena adanya tekanan tinggi dan pada umumnya memiliki berat jenis 4,3 hingga 5,4 gr/cm3.
3# Lapisan Inti Bumi (Barisfer)
Barisfer adalah lapisan inti bumi atau core, dan merupakan bagian bumi yang paling dalam. Lapisan inti bumi ini tersusun atas lapisan Nife (Niccolumatau nikel danferrum atau besi dan nikel). Barisfer sendiri berada sekitar 2.900 km di bawah permukaan bumi. Lapisan inti bumi dapat pula dibedakan atas dua bagian, yakni inti luar dan inti dalam.
a# Inti Luar (Outer Core)
Inti luar atau outer core adalah bagian inti bumi yang ada di sebelah luar, atau sekitar 2.890 – 5.150 km di bawah permukaan bumi. Ketebalan dari lapisan ini sekitar 2.200 km, dan tersusun dari besi, sedikit nikel dan 10% sulfur dan oksigen. Material penyusun inti luar ini memiliki sifat cair, kental, dan panas yang berpijar dengan suhu sekitar 3.900 hingga 5.000 derajat Celcius dengan berat jenis 10 – 12 gr/cm3.
b# Inti Dalam (Inner Core)
Inti dalam atau inner core merupakan inti bumi yang ada di bagian lapisan dalam atau sekitar 5.150 hingga 6.370 km di bawah permukaan bumi. Ketebalan pada bagian inti dalam sekitar 1.250 hingga 2.500 km.
Inti dalam tersusun dari besi, nikel dan juga unsur ringan seperti sulfur, karbon dan oksigen. Suhu pada inti dalam sangatlah tinggi, yatu mencapai 4.800 hingga 6.000 ° C. Meski suhunya yang tinggi, inti dalam bumi ini tetap dalam keadaan padat karena tekanannya yang sangat tinggi, yaitu dengan densitas sekitar 10 gram/cm. Berat jenis inti dalam ini sekitar 15 gr/cm3.
Komentar
Posting Komentar